Teknik voltametrik
Sejumlah percobaan voltametrik yang secara
rutin digunakan dalam analisis kuntitatif danm kualitatif.
Polarografi
Suatu bentuk voltametri menggunakan sebuah
tetesan elektroda merkuri atau elektroda
tetes merkuri statis
Polarografi
Percobaan voltametri yang paling utama adalah
polarografi normal pada elektroda tetes merkuri /raksa. Dalam polarografi
normal, daya secara linear akan dapat teramati, dan menghasilkan voltamogram
seperti pada gambar 11.35. Walaupun polarografi terjadi dalam larutan yang
tidak teraduk, batasan arus didapatkan, karena penurunan tetesan campuran
larutan raksa. Setiap tetesan raksa yang baru, terjadi peningkatan karutan yang
komposisinya sama/identik dengan solusi massal awal. Osilasi pada arus sesuai
pada peningkatan daru tetesan raksa, yang menyebabkan perubahan waktu
bergantung dalam daerah kerja elektroda.
Arus batasan dimana juga disebut sebagai arus
difusi dapat diukur dari arus maximal, imax, atau dari arus rata-rata, iavg.
Keterkaitan diantara konsentrasi dari analit, CA, dan arus batasan dituangkan
ke persamaan ilikovic.
(ilim)max = 706 nD1/2m2/3t1/6CA
(ilim)avg = 607 nD1/2m2/3t1/6CA
Dimana n adalah jumlah elektron yang
ditransfer dalam reaksi redox, D adalah koefisien difusi analit, m adalah laju
alir dari raksa dan t adalah waktu tetesan(penetesan).
Potensial ½ gelombang, E1/2,memberikan
informasi /data kualitatif mengenai reaksi redox (lihat lampiran 3E untuk
daftar polarografi potensial ½ gelombang).
Polarografi normal telah diganti dengan
bermacam bentuk dari pulsa polarografi, beberapa contoh diantaranya ditunjukan
pada gambar 11.36. pulsa differensial polarografi(gbr 11.36 b), contoh,
penggunaan serangkaian potensial pulsa dicirikan oleh siklus τ, waktu getaran dari tp, potensial pulsa dari ΔEp, dan
langkah potensial / putaran dari ΔEs.
Keadaan percobaan secara khas untuk getaran differensial polarografi adalah sbb
:
τ = 1
s, tp = 50 ms, ΔEp = 50 mV , ΔEs= 2mV.
Untuk arusnya sendiri dihitung 2 kali, sekitar
17 ms sebelum pulsa kearah depan dan 17 ms sebelum pulsa berbalik. Perbedaan
dalam 2 arus tersebut memunculkan bentuk puncak pada voltagram. Bentuk lainnya
dari pulsa polarografi yaitu pulsa polarografi normal (gbr 11.36 a), tangga
polarografi (gbr 11.36 c), dan gelombang persegi polarografi(11.36 d).
Batasan dan puncak arus secara langsung
sebanding dengan konsentrasi analit dan setengah gelombang, serta puncak
potensial dapat digunakan untuk tujuan kualitatif. Popularitas dari pulsa
polarografi sejalan dengan peningkatan besar dalam kepekaan dan penemuan
batasan tersebut dalam polarografi normal.
Polarografi digunakan secara luas dalam
analisis terhadap ion logam dan anion inorganik, seperti IO3- dan NO3-.
Senyawa-senyawa campuran organik yang dengan mudah dapat menurunkan/
meng-oksidasi kelompok2 fungsional juga dapat juga dipelajari secara
polarografi. Kelompok2 fungsional yang telah digunakan termasuk, karbonil, asam
karboksilik, dan karbon2/ senyawa karbon ion yang memiliki ikatan ganda.
Voltametri Hidrodinamik
Dalam
polarografi arus batasan dapat diperolah karena setiap tetesan merkuri
yang jatuh mengembalikan larutan yang dekat elektroda kepada komposisi awalnya.
Sebagai catatan, sebuah arus batasan dapat juga didapatkan saat tahap
pengadukan selama proses analisa berlangsung. Mengaduk larutan itu pun dengan
menggunakan batang pengaduk magnetik. Lebih umumnya lagi proses pengadukan yang
sesungguhnya akan dapat dicapai dengan merotasikan(teratur dalam mengaduknya)
elektroda didalam larutan tersebut dengan batang pengaduk magnetik.
Dalam arus voltametri hidrodinamik dapat
diukur sebagai suatu fungsi dari penerapan potensial terhadap suatu kerja
elekrtoda berbentuk padat. Profil potensial yg sama digunakan untuk
polarografi, seperti pengamatan linear atau suatu pulsa differensial juga digunakan
dalam voltametri hidrodinamik. Hasil yang diperoleh dari voltamogram adalah
identik, kecuali untuk kekurangan dari arus osilasi yg diperoleh dari hasilk
peningkatan tetesan merkuri tersebut.
Karena voltametri hidrodinamik tidak dibatasi
terhadap elektroda merkuri, namun voltametri hidrodinamik penting dalam
analisis analit yang dioksidasi pada potensial positif berlebihan.
Voltametri terlucuti
Sebuah bentuk voltametri yang mana analitnya
pada mulannya disetorkan kepada elektroda dan kemudian dihilangkan atau
“dilucuti”, secara elektrokimiawi ketika memonitoring arus sebagai fungsi dari
penerapan potensial teraplikasi.
Voltametri terlucuti
Salah satu teknik voltametrik yg terpenting
adalah pelucutan voltametri, yang mana terbagi menjadi 3 teknik yang saling
berkaitan : anodik, kathodik, dan adsoptive voltametri. Dalam pelucutan
voltametri telah ditemukan penerapannya secara luas yang kita menganggapnya
sebagai sesuatu yang sangat baik.
Pelepasan voltametrik anodik terdiri dari 2
step (gbr 11.37). potensial teratur yang mana bidang kerja elektrodanya
biasanya mempertahankan tetesan merkuri atau lapisan merkuri, yang bertahan
pada kathodik yang cukup potensial, yang kemudian mensetorkan ion logam kepada
elektrodanya.
Contoh, dengan Cu2+, reaksi penyetoran yang
terjadi adalah :
Cu2+(aq) + 2e- <-> Cu(Hg)
Dimana (Hg) mengindikasikan bahwa tembaga
dicampur dengan raksa. Langkah ini pada dasanya menjelaskan sebab terjadinya
prekonsentrasi analit dari volume besar ke volume kecil dari elektroda. Larutan
diaduk selama proses elektrolisis untuk meningkatkan kecepatan penyetoran. Jika
sudah mendekati dari proses penyetoran, pengadukan harus dihentikan.
Pengeliminasian konveksi sebagai sebuah
mode dari transportasi massa. Waktu penyetoran(deposisi) yang berkisar antara
1-30 menit itu biasa, jika deposisinya terjadi lebih lama, berarti analitnya
berada pada konsentrasi yang lebih rendah.
Dalam step yang kedua, potensial diamati
secara anodik terhadap potensial positif berlebihan. Ketika potensial bidang
kerjanya cukup positf, analit dilepaskan dari elektrode, yang kemudian
mengembalikan larutan kebentuk larutan ter-oksidasi.
Cu(Hg) <-> Cu2+(aq) + 2e-
Arus selama proses pelucutan diamati sebagai
suatu fungsi potensial, menyebabkan terjadinya bentuk puncak pada voltamogram
yang sama sperti gbr 11.37. puncak arusnya sebanding dengan konsentrasi analit
pada larutan.
Pelucutan voltametri anodik sangatlah sensitif
terhadap kondisi experimental, yang mana harus secara hati2 terkontrol agar
hasilnya akurat dan tepat.
Variable intinya termasuk area dari lapisan
elektroda merkuri atau ukuran dari tetesan merkuri ketika mempertahankan
elektroda tetesan merkuri, waktu deposisi, waktu sisa, kecepatan pengadukan,
dan pengamatan selama proses pelucutan.
Pelucutan voltametri anodik sangat baik
digunakan untuk logam yang wujudnya bercampur dengan merkuri, contoh2nya dapat
dilihat pada daftar tabel II.II.
Design experimental untuk pelucutan voltametri
kathodik sama dengan pelucutan voltametri anodik dengan 2 pengecualian, yang
pertama, langkah deposisi meliputi oksidasi dari elektroda Hg dengan Hg22+,
yang mana kemudian bereaksi dengan analit untuk membentuk lapisan yang kuat(tak
terpecahkan) pada lapisan dari elektroda. Contoh, ketika Cl- sebagai suatu
analit, proses deposisi(penyetoran)nya yaitu :
2Hg(l) + 2Cl-(aq) <-> Hg2Cl2 (s) + 2e-
Yang kedua, proses pelucutan diselesaikan
dengan mengamati secara kathodik terhadap potensial negative berlebihan,
mereduksi Hg22+ kembali ke Hg dan merubah analit menjadi larutan.
Hg2Cl2(s) + 2e- <-> 2Hg(l) + 2Cl-(Aq)
Tabel II.II adalah daftar2 beberapa analit
yang telah berhasil dianalisa oleh voltametri pelucutan kathodik.
Dalam pelucutan voltametri adsorptif, proses
deposisi terjadi tanpa elektrolisis. Malahan, analit menyerap ke lapisan
elektroda. Selama proses penyetoran, elektrode dipertahankan pada suatu
potensial yang mempertinggi adsorpsi.
Contoh :
Adsorpsi molekul netral pada tetesan Hg dapat
dipertinggi/perbesar jika elektrodanya b’kisar antara -0.4V vs SCE, suatu
potensial yang mana lapisan pengisian dari merkuri berkisar 0. Ketika deposisi(penyetoran)
selesai, potensi dipindai dalam suatu arah anodik/kathodik namun tergantung apakah
kita ingin mengoksidasi/mereduksi analitnya.
Contoh dari senyawa2 yang telah dianalisa oleh
voltametri pelucutan adsorptif juga dapat dilihat dalam daftar tabel II.II
Amperometry
bentuk voltametri di mana kita mengukur arus
sebagai fungsi waktu dengan tetap menjaga potensi konstan.
amperometry
teknik voltametri terakhir yang harus
dipertimbangkan adalah amperometry, di mana potensi konstan diterapkan untuk
bekerja dengan
elektroda, dan arus diukur sebagai fungsi
waktu. karena potensi tidak dipindai, amperometry tidak nampak pada
voltamogram. salah satu aplikasi penting dari amperometry adalah dalam
pembangunan sensor kimia. salah satu sensor amperometri pertama yang
dikembangkan adalah untuk O2 terlarut dalam
darah, yang dikembangkan pada tahun 1965 oleh LC Clark. desain sensor
amperometri ditunjukkan
pada gambar 11.38 dan mirip dengan
potensiometri elektroda membran. membran gas-permeable yang diperlebar di
akhir sensor
dan dipisahkan dari kerja dan kontra elektroda
oleh larutan tipis KCI. elektroda kerja adalah piringan katoda Pt,
sedangkan cincin anoda Ag
adalah elektroda lawan[kontra]. Meskipun
beberapa gas dapat berdifusi melintasi membran, termasuk O 2, N 2, dan
CO 2, hanya oksigen
berkurang pada katoda.
O 2 (aq) + 4H3O + (aq) +
4e - <-> 6H 2 O (l)
Contoh lain dari sebuah sensor amperometri
adalah sensor glukosa. Dalam hal ini membran tunggal pada gambar 11,38
diganti dengan tiga membran. Membran terluar adalah polikarbonat, yang
permeabel terhadap glukosa dan O 2. Membran kedua berisi persiapan
amobil glukosa yang mengkatalisis oksidasi glukosa untuk Gluconolactone sebuah
hidrogen peroksida.
glucose (aq) + O 2 (g) + H 2 O (l) <->
gluconolactone (aq) + H 2 O (aq)
Hidrogen peroksida kemudian berdifusi melalui
membran terdalam asetat selulosa, di mana ia teroksidasi pada anoda Pt.
H 2 O 2 (aq) + 2OH - (aq)
<-> O 2 (g) + 2H 2 O (l) + 2e -
Gambar 11.39 merangkum reaksi yang terjadi di
sensor amperometri ini. FAD adalah bentuk teroksidasi flavin adenin
nuclotide (situs aktif dari enzim glukosa oksidase), dan FADH 2 adalah
mengurangi bentuk situs aktif itu. Perhatikan bahwa O 2 berfungsi
sebagai mediator, membawa elektron ke elektroda. Mediator lain, seperti Fe
(CN) 6 3 -, dapat digunakan di tempat O 2.
Dengan mengubah enzim dan mediator, sensor
amperometri pada gambar 11.39 mudah diperluas untuk analisis substrat lain. Bahan
bioselective lain dapat dimasukkan ke dalam sensor amperometri. Sebagai
contoh, 2 sensor CO telah dikembangkan menggunakan amperometri O 2 sensor
dengan membran dua lapisan, salah satu yang berisi persiapan amobil bakteri
autotrophic. Sebagai CO 2 berdifusi melalui membran, itu
dikonversi ke O 2 oleh bakteri, meningkatkan konsentrasi O 2 pada
katoda Pt.
IID.6 Aplikasi Kuantitatif
Voltametri kuantitatif telah diterapkan pada
berbagai jenis sampel, termasuk sampel lingkungan, sampel klinis, formulasi
farmasi, baja, bensin, dan minyak.
Memilih teknik voltametri
Pilihan yang teknik voltametri untuk digunakan
tergantung pada karakteristik sampel, termasuk analit yang diharapkan
concetration dan lokasi sampel.Amperometry paling cocok untuk digunakan sebagai
detektor dalam sistem aliran atau sebagai sensor selektif untuk analisis cepat
dari analit tunggal. Portabilitas sensor amperometri, yang mirip dengan
sensor potensiometri, membuat mereka ideal untuk studi lapangan.
Pulse polarografi dan voltametri stripping
dapat sering digunakan secara bergantian, meskipun masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan. Pulse polarografi lebih baik untuk menganalisis
lebih luas analit anorganik dan organik karena kebutuhan untuk preconcentrate
analit pada permukaan elektroda membatasi penerapan anoda dan katoda voltametri
stripping.
Ketika baik polarografi pulsa atau voltametri
lucutan anodik dapat digunakan, seleksi sering didasarkan pada diharapkan
konsentrasi analit dan akurasi yang diinginkan dan presisi. Deteksi batas
untuk polarografi nadi normal pada umumnya berada di urutan 10 -6 -
10 -7 M, sedangkan yang untuk pulsa diferensial polarografi, tangga,
dan polarografi gelombang persegi adalah antara 10 -7 - 10 -8 M. Preconcetrating
analit dalam voltametri stripping menurunkan batas deteksi untuk banyak analit
untuk sesedikit 10 -10 M. Di sisi lain, arus dalam voltametri
stripping jauh lebih sensitif dibandingkan pulsa polarografi dengan perubahan
kondisi eksperimental, yang dapat menyebabkan presisi miskin dan akurasi.
Voltametri lucutan anodik juga menderita
gangguan sesekali ketika dua logam, seperti Cu dan Zn, bergabung untuk
membentuk senyawa intermetalik dalam amalgam merkuri. Pengendapan
potensial untuk Zn 2 + cukup negatif bahwa setiap Cu 2 + hadir
dalam sampel juga disimpan. Setelah pengendapan, senyawa intermetalik
seperti CuZn dan CuZn 2 bentuk dalam amalgam merkuri. Selama
langkah pengupasan, seng dalam senyawa strip intermetalik pada potensial dekat
dengan tembaga, penurunan saat ini untuk seng dan meningkatkan arus untuk
tembaga. Masalah ini sering dapat diatasi dengan menambahkan elemen ketiga
yang membentuk senyawa intermetalik kuat dengan logam campur. Jadi,
menambahkan Ga 3 + meminimalkan masalah ini dengan membentuk senyawa
intermetalik Cu dan Ga
Mengoreksi sisa arus
Dalam setiap analisis kuantitatif sinyal
karena analit harus dikoreksi untuk sinyal yang timbul dari sumber lain. Total
diukur saat dalam percobaan voltametri, i tot,terdiri dari dua bagian:
bahwa karena oksidasi analit atau pengurangan, i, dan latar belakang,
atau sisa, saat ini, ir,
itot = a + i i r
arus sisa, pada gilirannya, memiliki dua
sumber. Salah satu sumber adalah arus faradaic karena oksidasi atau
pengurangan jejak kotoran dalam sampel, i i. Sumber lain adalah arus
pengisian, i ch, yang hadir setiap kali perubahan potensial elektroda
kerja itu.
i r = i i + i ch
Arus Faradaic karena kotoran biasanya dapat
diminimalkan dengan hati-hati mempersiapkan sampel. Sebagai contoh, salah
satu pengotor penting dibubarkan o 2, yang dikurangi pertama H 2 O 2 dan
kemudian ke H 2 O. Terlarut O 2 dihilangkan dengan
penggelembungan gas inert seperti N 2 melalui sampel sebelum
analisis.
Dua metode yang umumnya digunakan untuk
mengoreksi arus sisa. Salah satu metode adalah untuk memperkirakan total
diukur saat ketika arus faradaic analit adalah nol. Ini adalah metode yang
ditampilkan dalam voltammograms dimasukkan dalam bab ini.Keuntungan dari metode
ini adalah bahwa ia tidak memerlukan data tambahan. Pada han lain,
ekstrapolasi mengasumsikan bahwa perubahan arus sisa dengan potensi dapat
diprediksi, yang sering is'nt kasus ini. A kedua, dan lebih ketat,
pendekatan adalah untuk mendapatkan voltamogram untuk kosong yang sesuai. Arus
sisa Blank ini kemudian dikurangi dari total arus diperoleh dengan sampel.
Analisis untuk komponen tunggal
Analisis sampel yang mengandung hanya analit
elektroaktif tunggal mudah. Setiap metode standardisasi dibahas dalam bab
5 dapat digunakan untuk membangun hubungan antara arus dan concetration analit.
Contoh II.IO
Konsentrasi As (III) dalam air dapat
ditentukan dengan diferensial polarografi pulsa dalam 1 M HCl. Potensi
awal diatur ke -0.1 V vs SCE, dan dipindai terhadap potensi lebih negatif pada
tingkat 5 mV / s. Pengurangan As (III) menjadi As (0) terjadi pada
potensial sekitar -0.44 V vs SCE. Arus puncak, dikoreksi untuk arus sisa,
untuk satu set larutan standar ditunjukkan dalam tabel berikut.
[As (III)] i p
(M) (ϻA)
---------------------------------
1.00x10 -6 0,298
3.00x10 -6 0,947
6.00x10 -6 1.83
9.00x10 -6 2,72
Berapa konsentrasi As (III) dalam sampel air
jika puncak arus bawah kondisi yang sama 1.37
JAWABAN:
Regresi linier memberikan persamaan untuk kurva
kalibrasi
ip (ϻ A) = 0,0176 + 3,01 x 10 5 [As
(III)]
Mengganti puncak sampel saat ini ke dalam
persamaan regresi memberikan concetration As (iii) sebagai 4,49 x 10 -6 M.
Contoh II.II
Konsentrasi tembaga dalam sampel air laut
ditentukan oleh voltametri lucutan anodik menggunakan metode penambahan
standar. Ketika sampel 50,0 ml dianalisis, arus puncak adalah 0.866 ϻA.
A 500 - ϻ L lonjakan 10,0 ppm-Cu 2 + yang
ditambahkan, memberikan puncak arus 2,52 ϻA Hitung bagian permilion
tembaga dalam sampel air.
JAWABAN :
Puncak arus dalam voltametri lucutan anodik
adalah fungsi linier dari konsentrasi
i p = k (ppm Cu 2 +)
Dimana k adalah konstanta. Jadi, untuk
sampel kita menulis
0.886 = k (ppm Cu 2 +)
Dan untuk penambahan standar
2,52 = k [0,0500 / (0,0500 L + 5,00 x 10 -6 L)
(ppm Cu 2 +) + 5,00 x 10 -6 L / (0,05 L + 5,00 x 10 -6 L)
(10,0 ppm)]
Memecahkan persamaan pertama untuk k,
mengganti ke persamaan kedua, dan menyederhanakan memberikan
2,52 = 0,8859 + (8,8859 x 10 -5) (10,0
ppm) / (ppm Cu 2 +)
Pemecahan memberikan konsentrasi Cu 2 + sebagai
5,42 x 10 -4 ppm, atau 0.542 ppb.
Multikomponen Analisis
Salah satu keuntungan voltametri sebagai
metode kuantitatif analisis adalah kemampuan untuk menganalisis dua atau lebih
analit dalam sampel tunggal.Selama komponen berperilaku secara independen, yang
dihasilkan voltamogram untuk campuran multikomponen adalah penjumlahan dari
masing-masing individu voltammograms. Jika pemisahan antara potensi
setengah gelombang atau puncak potensi cukup, masing-masing komponen dapat
ditentukan secara independen seolah-olah itu adalah satu-satunya komponen dalam
sampel (gambar 11.40). Pemisahan minimum antara potensi setengah gelombang
atau potensi puncak untuk analisis independen dari dua komponen tergantung pada
beberapa faktor, termasuk jenis elektroda dan sinyal eksitasi potensial. Untuk
polarografi yang normal pemisahan harus setidaknya ± 0,2-0,3 V, dan diferensial
voltametri pulsa jarak minimum ± 0,04-0,05 V diperlukan.
Ketika tumpang tindih antara voltammograms
untuk dua komponen mencegah analisis independen mereka, analisis simultan mirip
dengan yang digunakan dalam spektrofotometri dimungkinkan.
Teknik voltametrik
0 komentar:
Posting Komentar